Wednesday, April 13, 2016

Bawang

Cara Menanam Bawang Merah Hidroponik Sistem Wick
Posted on April 7, 2016 by azzamy

Hidroponik Bawang Merah ala Bu Petty Athiyah
bawang merah hidroponik sederhana

bawang merah hidroponik (Foto by : Petty Athiyah)

Hidroponik – Bisakah bawang merah ditanam dengan metode hidroponik? Bisa, hampir semua jenis tanaman sebenarnya bisa ditanam secara hidroponik, baik itu tanaman sayuran daun, sayuran buah, tanaman umbi maupun tanaman buah. Sampai saat ini masih banyak yang beranggapan bahwa hidroponik identik dengan tanaman sayuran daun, padahal tidak demikian. Memang tanaman sayuran daun adalah jenis tanaman yang paling banyak ditanam dengan metode hidroponik karena perawatannya dan pemeliharaannya lebih mudah dan tidak rumit. Tanaman sayuran daun paling cocok untuk pemula yang baru mengenal hidroponik. Beberapa hidroponikers berhasil menanam tanaman buah dan tanaman umbi secara hidroponik. Misalnya Bu Dede Siti Hasanah, seorang hidroponikers senior yang juga menjual peralatan hidroponik di Bandung berhasil menanam tin dan jagung secara hidroponik. Lain halnya dengan Bu Petty Athiyah, beliau yang juga seorang master hidroponik berhasil menanam bawang merah secara hidroponik. Hidroponik bawang merah Bu Petty Athiyah tumbuh dengan sangat baik, subur, berumbi banyak dan besar. Lihat saja foto bawang merah hidroponik beliau, umbi bawang merahnya hampir memenuhi pot, daunnya besar-besar, hijau dan sangat subur.

Anda tertarik untuk belajar menanam hidroponik bawang merah ala Bu Petty Athiyah? Alhamdulillah, beliau dengan senang hati bersedia membagikan ilmunya disini. Jangan hanya dibaca, yuk kita praktekkan tips menanam bawang merah hidroponik sederhana ini. Berikut ini tips menanam bawang merah hidroponik sistem wick :

Tahapan Menanam Bawang Merah Hidroponik Sistem Wick

1. Alat & Bahan

Sebelum memulai menanam bawang merah hidroponik, siapkan terlebih dahulu bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan. Untuk skala hobi, alat dan
Baca juga  Cara Menanam Seledri Hidroponik Sistem Wick

bahan bisa menggunakan barang-barang yang tidak terpakai atau barang bekas, misalnya botol bekas atau toples yang sudah tidak dipakai. Selain menghemat biaya, memanfaatkan barang bekas untuk berhidroponik juga bermanfaat dalam mengatasi sampah anorganik yang tidak terurai. Berikut alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menanam bawang merah secara hidroponik ;

– Pot (bisa menggunakan pot jadi atau barang bekas)
– Tandon nutrisi (bisa menggunakan botol bekas, toples bekas, dll)
– Gunting, cutter
– Kain flanel
– Media tanam (cocopeat atau arang sekam)
– Bibit bawang merah
– Nutrisi hidroponik / nutrisi ab mix
– PH meter
– TDS meter
– Air

2. Persiapan Pot dan Tandon Nutrisi
bawang hidroponik sistem sumbu

skema wick system

Pot dan tandon bisa menggunakan barang-barang bekas yang ada dirumah anda, misalnya toples yang sudah tidak terpakai atau botol bekas. Disini Bu Petty Athiyah menggunakan toples bekas sebagai tandon nutrisi dan pot jadi. Pot bisa diperoleh dengan membelinya di toko yang menjual alat-alat berkebun. Berikut ini langkah-langkah mempersiapkan pot untuk menanam bawang merah secara hidroponik ;

a). Langkah pertama adalah mempersiapkan pot dan tandon nutrisi. Ukuran pot disesuaikan dengan ukuran toples.
b). Lubangi bagian tutup toples, bentuk dan ukuran lubang disesuaikan dengan pot yang tersedia
c). Buat lubang udara pada bagian samping toples dengan diameter -/+ 1 cm. (Lihat skema)
d). Lubang udara dibuat sedikit lebih rendah dibawah posisi dasar pot. (Lihat skema)
e). Gunting kain flanel dan pasang pada pot.
f). Masukkan media tanam pada pot
g). Toples / tandon di cat agar larutan nutrisi tidak ditumbuhi lumut. Warna cat boleh apa saja asal tidak tembus cahaya

3. Persiapan Media Tanam Bawang Merah Hidroponik

Media tanam untuk menanam bawang merah hidroponik bisa menggunakan arang sekam atau cocopeat. Atau campran arang sekam dan cocopeat dengan perbandingan 1 : 1 ( 1 bagian arang sekam dan 1 bagian cocopeat). Kemudian media tanam dimasukkan kedalam pot. Sebelum media tanam dimasukkan, pasang sumbu (kain flanel) terlebih dahulu.
Baca juga  Cara Menyemai Benih Seledri Hidroponik

4. Persiapan Bibit Bawang Merah Hidroponik
cara memilih bibit bawang

bibit bawang merah

Bibit bawang merah bisa menggunakan bawang merah yang ada didapur. Pilih umbi yang benar-benar kering dan tua, ciri-cirinya adalah warna umbi mengkilat dan padat. Usahakan menggunakan umbi bawang merah yang sudah ada calon akarnya. Kemudian potong bagian ujung bawang merah sedikit saja, kira-kira seperlima dari ukuran umbi bawang merah yang akan dijadikan bibit.

5. Cara Menanam Bawang Merah Hidroponik

Setelah semua alat dan bahan dipersiapkan, yaitu pot, tandon nutrisi, media tanam dan bibit sekarang tiba saatnya untuk menanam. Tanam bibit bawang merah yang sudah dipersiapkan, caranya dengan membenamkan setengah bagian umbi ke media tanam. Sebelum bibit ditanam, media tanam disiram terlebih dahulu menggunakan air biasa (air tanpa nutrisi). Letakkan ditempat teduh selama 3 – 4 hari atau sampai tunas bawang merah keluar. Jika tunas sudah tumbuh kurang lebih 1 cm, isi tandon dengan larutan nutrisi ab mix. Kemudian perkenalkan dengan sinar matahari secara penuh.

6. Kebutuhan PPM dan pH Nutrisi Bawang Merah Hidroponik

Nutrisi ab mix terdiri dari 2 bagian, yaitu nutrisi A dan nutrisi B. Jika nutrisi ab mix yang digunakan masih dalam bentuk padat atau serbuk, larutkan terlebih dahulu menjadi larutan induk. Nutrisi A dan nutrisi B dilarutkan secara terpisah dengan menggunakan 2 wadah. Lihat cara membuat larutan nutrisi hidroponik disini : Cara Membuat Larutan Nutrisi Hidroponik Yang Benar. Kebutuhan ppm nutrisi bawang merah hidroponik berbeda-beda pada setiap tahap pertumbuhannya, semakin tua usia tanaman maka kebutuhan ppm nutrisinya semakin tinggi pula. Berikut ini ppm nutrisi untuk bawang merah hidroponik dari awal tanam hingga panen ;
cara tanam bawang merah hidroponik

bawang merah hidroponik sistem wick (Foto by : Petty Athiyah)

a). pH ideal untuk tanaman bawang merah adalah 5.5 – 6.5
b). Awal tanam (terhitung sejak bibit memiliki tunas -/+ 1 cm) = 400 ppm
c). Minggu kedua = 800 ppm
d). Minggu ketiga = 1000 ppm
e). Minggu keempat = 1000 ppm
f). Minggu kelima = 1000 ppm
g) Minggu keenam dan seterusnya = 1200 ppm

Baca juga  Cara Menanam Cabe Hidroponik Sistem Wick

7. Pemeliharaan dan Perawatan Bawang Merah Hidroponik

Pemeliharaan dan perawatan adalah kegiatan yang wajib dilakukan agar tanaman bawang merah hidroponik yang kita tanam bisa tumbuh maksimal dan sesuai harapan. Merawat dan memelihara tanaman bawang merah hidroponik sebenarnya tidaklah sulit. Kegiatan wajib yang tidak boleh ditinggalkan dalam budidaya bawang merah hidroponik adalah memastikan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi dan menjaga pH air tetap stabil. Cek secara berkala larutan nutrisi pada tandon jangan sampai kehabisan atau kekeringan. Gunakan nutrisi dengan ppm yang sesuai dengan usia tanaman. Cek juga pH air dengan menggunakan pH meter secara berkala, usahakan pH tetap stabil.

Demikian “Cara Menanam Bawang Merah Hidroponik Sederhana” ala Bu Petty Athiyah. Bawang merah hidroponik bisa dipanen pada usia 60 – 65 hari setelah tanam atau ketika daun-daunnya sudah rebah dan menguning. Jika ingin digunakan sebagai bibit, biarkan bawang merah sampai tua dan jemur sampai kering. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat….

Salam mitalom !!!

Monday, March 14, 2016

Cara Menanam HIDROPONIK Dengan Investasi Murah

Cara Menanam HIDROPONIK Dengan Investasi Murah

Standard
Salah satu cara untuk mendapatkan sayuran segar tanpa pestisida adalah dengan menanam sendiri sayuran. Yang jadi masalah adalah tidak semua orang mempunyai lahan untuk menanam sayuran. Oleh karena itu ada cara dimana anda bisa menanam sayuran dengan memanfaatkan air sebagai media pengganti tanahnya atau yang disebut juga dengan hidroponik.
Bagi yang mempunyai hobi berkebun, cara hidroponik ini dapat menghilangkan stress. Tapi bagaimana ya cara membuat tanaman hidroponik? Jangan khawatir, pada artikel ini akan dibahas cara menanam hidroponik sehingga hasilnya bisa dikonsumsi oleh keluarga.
cara menanam hidroponik
cara bertanam hidroponik
Sesuai namanya, hidroponik adalah cara bertanam menggunakan media air sehingga tidak memerlukan tanah atau area yang luas. Secara sederhana, hidroponik adalah metode budidaya tanaman dengan menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi, bukan tanah. Hal ini membuat parameter seperti nutrisi, pengendalian hama, dan pencahayaan lebih mudah dikelola.
Hidroponik tidak memerlukan pemakaian herbisida dan pestisida beracun sehingga lebih ramah lingkungan dan sayuran yang dihasilkan pun akan lebih sehat. Bertanam dengan hidroponik akan menghasilkan tanaman berkualitas baik dan bebas kimia. yang pastinya sehat buat kita semua dan anak-anak.
cara membuat tanaman hidroponik
Laju pertumbuhan tanaman hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibanding tanaman yang ditanam di tanah pada kondisi yang sama. Alasan untuk ini adalah karena tanaman hidroponik langsung mendapatkan makanan dari air yang kaya nutrisi. Kondisi ini juga membuat tanaman tidak perlu akar besar untuk mencari nutrisi. Dan karena energi yang diperlukan untuk pertumbuhan akar lebih sedikit, sisa energi bisa disalurkan ke bagian lain dari tanaman.
Tanaman hidroponik tumbuh sehat, kuat, dan bersih. Hidroponik juga ramah lingkungan karena tidak membutuhkan air sebanyak berkebun secara konvensional. Ini karena hidroponik tidak memerlukan penyiraman sama sekali.
tanaman hidroponik
Berikut cara menanam tanaman hidroponik dengan cara paling sederhana:
cara menanam tanaman hidroponik
Alat:
  1. Botol plastik air mineral bekas,
  2. Gelas plastik bekas air mineral,
  3. Jerigen plastik bekas minyak goreng,
  4. Kain untuk sumbu (kain panel lebih bagus)
  5. Nutrisi hidroponik.
  6. Media tanam (rocwool, arang sekam, kerikil, pasir malang, pecahan bata merah). Pilih yang paling mudah didapat.
Kita bisa melihat betapa sederhananya bahan yang dibutuhkan. Bahkan kebanyakan besar dari barang bekas. Jadi menanam model hidroponik sederhana ini selain kita bisa mendapatkan tanaman sayuran yang sehat dan subur, kita juga bisa memanfaatkan barang barang bekas. Sehingga botol bekas, jerigen bekas dan gelas plastik bekas yang mestinya dibuang dan menjadi limbah ternyata masih bisa diambil manfaatnya.

Langkah-langkah cara membuat tanaman hidroponik

Hidroponik Wick dengan botol bekas :
1. Potong botol menjadi 2 bagian. (atas dan bawah)
botol-plastik
2. Lubangi bagian atas (daerah leher botol) untuk pemasangan sumbu dan aliran udara
3. Pasang sumbu pada bagian bawah botol
botol-air
4. Masukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol dengan cara dibalik.
botol-bekas-hidroponik
5. Isi bagian atas botol dengan media tanam (bisa rockwool, spon, sekam bakar atau pecahan bata merah). Pilih saja mana yang paling mudah didapat. Karena fungsi media ini hanya untuk pijakan akar agar tidak rebah.
6. Tanam bibit atau taburkan 2-3 biji bibit tanaman ke dalam media tanam.
botol-plastik-hidroponik
7. Siram dengan larutan nutrisi hidroponik.
8. Simpan di tempat yang tidak terkena hujan tetapi masih bisa mendapat sinar matahari.

Membuat Larutan Nutrisi Hidroponik

Bahan:
  • Pupuk Urea…………………………………………….1000 gr.
  • Pupuk KCL …………………………………………… 1000 gr.
  • Pupuk NPK …………………………………………… 1000 gr.
  • Pupuk daun Gandasil ( Growmore ) ……………. 50 gr.
Peralatan:
  • Ember bervolume 20 Liter.
  • Drum plastik bervolume 100 liter
  • Timbangan digital
  • Alat pengaduk
  • Air sumur, air sungai,
  • Air PAM tidak diperkenankan kecuali yang sudah diendapkan selama 7 – 10 hari.
Cara membuat:
  • Masukkan semua bahan yang telah ditimbang ke dalam ember volume 20 liter.
  • Tuangkan air sumur sebanyak 20 ltr ke dalam ember tersebut sedikit demi sedikit sambil diaduk – aduk lanjutkan pengadukan hingga air mencapai volume 20 liter dan tidak ada lagi pupuk yang masih mengkristal (tidak ada endapan)
  • Tuangkan larutan pekatan tadi ke dalam bak penampungan volume 100 liter.
  • Kucurkan air sumur kedalam bak penampungan sambil diaduk – aduk hingga penuh (mencapai volume 100 liter).
  • Larutan Nutrisi siap digunakan.
modifikasi-hidroponik
modifikasi-hidroponik-2
modifikasi-hidroponik-3
klik gambar untuk memperbesar
modifikasi-hidroponik-4modifikasi-hidroponik-5Saya sarankan mulai dari tanaman sayuran dulu, yang lumayan cepat tumbuhnya, misal : sawi, cabe, tomat, selada, bayam, kacang…dll
Nah dengan gambaran di atas tentunya anda mendapat inspiratif membuatnya di rumah…cocok buat kita yang hidup di perkotaan ala urban  ayo kita bikin rumah kita sejuk, dan sehat dengan berkebun ala hidroponik, selain mudah, hemat, sehat, anti globalwarming
Video Tutorial 1
Video Tutorial 2
Video Bertanam Hidroponik
Atau anda bisa lihat kumpulan video hidroponik di sini. Jadi selamat mencoba.

Panduan ber-Hidroponik (Langkah 3)

Panduan ber-Hidroponik (Langkah 3)

Akhirnya kita sampai di langkah terakhir dalam budidaya Hidroponik ini. Adapun langkah terakhir ini adalah Pengamatan yang meliputi pengamatan level air dan pengamatan OPT atau Organisme Pengganggu Tanaman.

Baiklah mari kita bahas satu persatu dalam tahap ini.


PENGAMATAN LEVEL AIR
Setelah langkah 2 yang telah kita pelajari kemarin, tugas kita sebenarnya sudah semakin mudah karena tugas kita saat ini adalah mengamati pertumbuhan tanaman. Level air nutrisi harus kita utamakan. Karena dalam contoh ini kami menggunakan sistem air tergenang, maka level air perlu kita pantau satu persatu dalam genangan di setiap paralonnya. Jangan sampai air nutrisi habis, lakukan pengisian dengan segera.
Kami pernah melakukan pengamatan yang menjelaskan bahwa pada tanaman muda kami masih jarang melakukan pengisian air nutrisi, kami lakukan pengisian 5 hari sekali (untuk desain rak yang lain mungkin akan mendapatkan data yang berbeda). Dan akan semakin sering sampai menjelang panen.
Keterlambatan pengisian nutrisi bisa mengakibatkan tanaman layu dan kemudian bisa berakibat mati. Tentu hal ini tidak kita inginkan, periksalah setiap 3 hari sekali baik itu level air ataupun kandungan nutrisinya dengan TDS Meter.

PENGAMATAN OPT (ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN)
Tanaman Hidroponik juga dapat terganggu oleh organisme perusak atau disingkat OPT meskipun dari teknologinya sudah meminimalisir OPT karena sudah tidak melibatkan unsur tanah yang notabene sering menjadi sumber OPT tersebut. Gunakan selalu PESTISIDA ORGANIK, jangan gunakan pestisida kimia karena pestisida kimia tidak bisa terurai oleh air dan bersifat racun. Kami sempat mencoba beberapa ramuan pestisida organik buatan sendiri dan akan kami bagikan resep sederhana ini yang pernah saya lakukan.

Pembuatan Pestisida Organik

Bahan-bahan :

  1. 20 Gram tembakau atau jika dikira-kira sekitar satu genggam
  2. 5 siung bawang putih
  3. Jahe sebesar ibu jari
  4. Botol bekas ukuran 500-600cc
  5. 1 sendok makan sabun cuci piring cair (bukan sabun colek)
Cara Membuat :

  1. Hancurkan bawang putih dan jahe dengan cara ditumbuk
  2. Masukkan bawang putih, jahe dan tembakau kedalam botol dan isi dengan air biasa
  3. Diamkan selama 1 malam atau 24jam

Satu genggam tembakau

Atau sekitar 20g jika ditimbang

Bahan - bahan yang dibutuhkan
Cara pemakaian :

  1.  Ambil 1-2 tutup botol dan campurkan dengan 1 liter air
  2. Tambahkan 1 sendok sabun cuci piring cair
  3. Tempatkan semua larutan tadi ke dalam alat spray
  4. Semprotkan pada tanaman, lebih baik dilakukan di sore hari

Pestisida organik setelah 24jam
Pestisida organik ini bisa dibilang aman karena tidak membunuh serangga predator yang menguntungkan. 
Agar kita terhindar dari serangan OPT tersebut, kita bisa membangun sebuah Green House yang baik dan benar dari sisi konstruksi.

Sampai akhirnya kita memasuki masa panen. Setiap tanaman memiliki masa panen yang bervariasi dan juga memiliki cara panen yang berbeda, ada yang dicabut beserta akarnya ada juga yang diambil buahnya dan lain sebagainya. 
Jangan lupa untuk membersihkan media rak hidroponiknya dari sisa-sisa akar atau kotoran lainnya jika ada, untuk persiapan bibit baru yang akan datang.

Akhir kata dari kami, selamat mencoba dan semoga rangkaian informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua..

Salam Go green

sumber :
http://griyahidroponikjogjakarta.blogspot.co.id

Panduan ber-Hidroponik (Langkah 1)

Panduan ber-Hidroponik (Langkah 1)

Sebelum kita memulai, mungkin ada beberapa hal yang harus kita ketahui dalam berhidroponik, yaitu system apa yang akan kita gunakan nanti. Dalam contoh kali ini, saya akan memberikan panduan ringkas menggunakan sistem Apung sederhana yang saya tempatkan pada rak paralon secara vertical.
Rak bikinan sendiri (tampak samping)


Rak tampak depan
Langkah pertama ini kita memulai dengan PEMBIBITAN, langkahnya adalah :


1. siapkan media tanam yang bersifat porus (mempunyai pori-pori dalam jumlah banyak sehingga kemampuan menyerap air tinggi) seperti arang sekam, pasir, rockwool, cocopeat dll.
 Gambar arang sekam dan cocopeat yang dicampur perbandingan 1:1
Gambar rockwool utuh
2a. Untuk pembibitan pada arang sekam caranya: tempatkan arang sekam dan cocopeat (perbandingan 1:1) pada wadah yang agak tinggi, saya disini menggunakan box launch yang tingginya 6cm (panjang dan lebarnya bebas), tebar benih diatasnya boleh secara acak. Kemudian tutupi benih yang sudah ditebar dengan arang sekam lagi secara tipis - tipis
 Menebar benih pada arang sekam dan cocopeat

2b. Untuk pembibitan pada rockwool caranya: potong rockwool bentuk dadu dengan ukuran 2cm x 2cm kemudian lubangi masing-masing rockwool sedalam 3/4 dari atas. Kemudian tempatkan benih pada lubang tersebut, tiap lubang bisa ditaruh 2 - 3 benih, karena kita tidak tahu apakah semua benih ini akan tumbuh dengan baik.
Gambar rockwool yang sudah dipotong dadu ukuran 2cm x 2cm
dan dilubangi sedalam 3/4 dari atas untuk tempat menaruh benih
3. Setelah benih ditebar pada media tanam, kita siram dengan cara disemprotkan berlahan saja dengan air biasa sampai dirasa cukup lembab. Ini dilakukan secara rutin boleh tiap pagi dan sore asal jangan sampai kering. Untuk penyemprotan TIDAK BOLEH SAMPAI BERLEBIHAN APALAGI SAMPAI MENGGENANG itu akan membuat benih menjadi busuk.

4. Setelah disemprot hingga lembab, tempatkan wadah pembibitan di tempat teduh dan jangan terkena sinar matahari langsung. Wadah saya biarkan terbuka karena lokasi penyimpanan dekat tempat cuci piring yang keadaannya agak lembab dan atapnya tertutup karena ada di dalam rumah. Anda bebas memilih tempat. Kondisi yang lembab akan mempercepat tumbuhnya tunas pada benih.

5. Jika benih mulai berkecambah segera kenalkan dengan sinar matahari SECARA PERLAHAN agar benih tidak kaget dan kekeringan. Tetap lakukan penyemprotan dengan air biasa dan kelembaban juga tetap dijaga sampai muncul daun. 
Benih kangkung sudah mulai berkecambah, kelembaban tetap dijaga
Keterlambatan pada pengenalan sinar matahari akan menyebabkan ETIOLASI yaitu pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat. Gejala etiolasi terjadi karena ketiadaan cahaya matahari. Kloroplas yang tidak terkena matahari disebut etioplas. Kadar etioplas yang terlalu banyak menyebabkan tumbuhan menguning. Pada hal ini hormon auksin bekerja dengan baik karena tumbuhan tidak terkena cahaya.
Gambar Kiri : bibit yang mengalami etiolasi
Gambar Kanan : bibit yang pertumbuhannya normal
Etiolasi juga disebut dengan KUTILANG = Kurus, Tinggi, Langsing

Jika ternyata sampai terjadi etiolasi maka tanaman harus dicabut karena tidak bagus untuk dilanjutkan dan kita harus memulai proses pembibitan dari awal lagi.

6. Jika bibit sudah muncul daun 4 (daun sejati) biasa pada usia 7-10 hari, mulai disemprot dengan air nutrisi AB MIX Hidroponik sesuai dosis anjuran (sekitar 500ppm - 600ppm) untuk menjaga kelembaban. Disaat inilah akar akan semakin memanjang. Ini adalah alasan saya menggunakan Lunch Box yang memiliki tinggi 6cm supaya akar memanjang ke bawah dan tidak kesamping. Akar yang memanjang ke bawah mempermudah perawatan berikutnya.

Inilah tahap pembibitan yang sudah saya lakukan, post berikutnya saya akan tulis Tahap Ke-2 yaitu pemupukan dengan Nutrisi AB Mix Hidroponik.
Salam Go Green..

sumber :
http://griyahidroponikjogjakarta.blogspot.co.id

Panduan berhidroponik 2

Panduan ber-Hidroponik (Langkah 2)

Setelah kita melewati proses pembibitan pada langkah 1, sekarang saatnya untuk langkah selanjutnya yaitu pemindahan bibit pada rak hidroponik dan pemupukan. Akan saya jelaskan satu persatu :

1. Ketika bibit sudah berdaun 4, maka saatnya kita melakukan pemindahan ke media hidroponik dimana rak sudah kita siapkan terlebih dahulu.


2a. Proses pemindahan bibit jika penyemaian menggunakan ARANG SEKAM + COCOPEAT, cabut bibit dengan cara menjepit batangnya dengan ibu jari dan jari telunjuk, tarik secara perlahan. Bersihkan akar dari bekas media tanam dengan cara menggoyang-goyangkan di air sampai bersih.
Cabut dengan ibu jari dan telunjuk, 
kemudian akar dibersihkan



Siapkan spon untuk menyangga batang, disini saya menggunakan spon bekas yang bisa minta ke tukang sofa meubel, pasti mereka punya spon bekas yang tidak terpakai. Spon saya potong sesuai ukuran pot, disini saya menggunakan tempat puding ukuran diameter 6cm banyak didapat di toko plastik, yang saya lubangi bagian bawahnya 2cm x 2cm. Saya ilustrasikan sebagai berikut :

Saya menggunakan tempat puding, banyak terdapat di toko plastik

Spon bekas berfungsi sebagai penahan batang supaya tidak rebah
dan bisa dipakai berulang - ulang
Ilustrasi perlakuan bibit menggunakan spon sebagai penahan batang
2b. Proses pemindahan bibit jika penyemaian menggunakan Rockwool, bibit yang tumbuh pada rockwool langsung dimasukkan kedalam pot. Akar harus menjuntai bebas kebawah. 
Rockwool dan bibit langsung dimasukkan pot (jangan cabut bibit)

3. Selanjutnya adalah pemupukan. Setiap kegiatan budidaya tanaman, pupuk merupakan salah satu faktor penting. Dalam post yang lain akan saya bahas secara mendetail tentang pemupukan atau istilahnya dalam hidroponik adalah nutrisi. Disini saya menggunakan Nutrisi AB Mix Hidroponik buatan lokal (Yogyakarta) dengan merk Goodplant. 

Warna hijau untuk tanaman sayuran daun

Warna kuning untuk tanaman sayuran buah

Untuk pelarutan nutrisi ini kita harus lebih cermat dalam dosisnya karena pada dasarnya setiap tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda - beda. TDS Meter adalah salah satu alat bantu untuk mengetahui kandungan nutrisi pada larutan AB Mix ini. Satuan alat ini menggunakan satuan ppm (part per million).
Contoh TDS Meter

PERHATIAN : Lakukan pemberian nutrisi sesuai kebutuhan tanaman, kekurangan dan kelebihan nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil panen. 


Cara melarutkan Nutrisi AB Mix :
  • Ambil 5cc Larutan A dan 5cc Larutan B, kemudian dicampurkan dengan 1 liter air. Gunakan takaran yang tepat dengan gelas ukur atau Suntikan yang mempunyai skala yang jelas. Jangan melakukan perkiraan.
  • Aduk hingga merata
  • Ukur dengan TDS Meter dan sesuaikan dengan kebutuhan tanaman anda (dengan cara melihat Tabel kebutuhan Nutrisi). Jika terlalu rendah ppm-nya bisa ditambahkan larutan A dan B secara seimbang (takarannya harus sama). Jika terlalu tinggi bisa ditambahkan dengan air biasa.
  • Tempatkan air nutrisi ini ke rak / tempat Hidroponik anda.
Tahap kedua sudah kita lalui dan kita tinggal memperhatikan pertumbuhan tanaman kita dengan sabar. Dalam teknik hidroponik kita tidak perlu melakukan penyiraman seperti pada pertanian konvensional. Tahap berikutnya (Langkah 3) akan saya bahas masalah OPT atau Organisme Pengganggu Tanaman...


Sekian dari saya.

Selanjutnya : Panduan ber-Hidroponik (Langkah 3) Coming Soon.

sumber :
http://griyahidroponikjogjakarta.blogspot.co.id

Monday, February 29, 2016

Teknik perempelan Tunas Tanaman Cabai

Teknik-Teknik Perempelan Tunas Tanaman CABAI



Perempelan pada tunas tanaman cabai merupakan salah satu faktor penting sebagai pendukung supaya tanaman cabe lebih cepat menghasilkan bunga dan buah cabe yang banyak. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab perempelan ini justru akan memicu/merangsang tunas pucuk (apeks pucuk batang) tanaman untuk segera menghasilkan buah.
Kegiatan perempelan mungkin sebagian petani belum mengenalnya, atau masih baru saja mengenal ketika membaca artikel yang saya (guruilmuan) tulis di dalam blog ini, jadi dengan adanya artikel ini semoga dapat memberikan pencerahan kepada remaja, bapak/ibu tani cabe untuk lebih produktif dan sukses ke depannya.
Berbicara tentang perempelan tunas tanaman cabai (cabe), sebenarnya hal ini sangat mudah dilakukan oleh anda sebagai petani/pekebun hortikultura cabe. Cara/teknik-teknik dalam perempelannya tidak begitu rumit dan dapat dimulai dengan memotong 1-2 tunas aksiler (tunas samping/tunas liar) yang berada di atas batang pokok utama atau di sekitar ketiak daun dari tanaman induknya dengan menggunakan gunting atau tangan terbuka dengan dipetik secara manual.
Gunting yang digunakan untuk perempelan tunas cabai sebaiknya disterilkan terlebih dahulu dengan cara direndam di air panas selama 5 sampai dengan 10 menit, baru setelah itu gunting di lap menggunakan kain kering, barulah dipakai.
Tanaman Cabai Lado F1 Setelah Dilakukan Perempelan Tunas, Buahnya Lebat
Tanaman Cabai Lado F1 Setelah Dilakukan Perempelan Tunas, Buahnya Lebat. Photo Original by: Guruilmuan (admin: Wahid Priyono)
Untuk perempelan pada semua jenis cabe pada dasarnya adalah sama, tidak ada yang berbeda. Baik itu untuk cabe merah besar, cabai hijau, cabai hibrida, dan varietas atau jenis lainnya juga boleh.
Sebagai bahan referensi untuk anda, silakan baca juga artikel terkait artikel di atas pada link berikut ini, klik: Perempelan: Cara Mempercepat Waktu Panen Cabai Supaya Berbuah Lebat.
Semoga informasi tentang teknik/cara perempelan pada tunas tanaman cabai di atas dapat bermanfaat untuk anda rekan-rekan petani di Nusantara, salam budidaya pertanian, ayo berkebun, ayo menanam.